Rabu, 29 April 2015

Cara mendownload youtube tanpa IDM (online)

Selamat datang di blog ku.
Pada kesempatan pagi ini admin blog Saekers and Fun'Die akan membagikan Tutorial atau cara untuk mendownload video di youtube tanpa IDM atau sebut saja via online, lansung simak aja.

  1. cari video yang akan di download disini (youtube)
  2. cari dipencarian, kemudian enter.
  3. kemudain pilih video yang akan diputar, 
  4. lihat di alamat url pada bagian atas, kemudian copy urlnya.
  5. kemudian buka new tab baru kemudian masuk kesini (save from net)
  6. pastekan url yang sudah di copy pada kolom yang tersedia.
  7. kemudian enter tunggu sampai halaman menampilkan video yang anda maksud.
  8. kemudain pilih download atau mungkin ingin kualitas yang lebih baik tinggal pilih saja di tombol samping yang mengarah ke arah bawah. samping tulisan download.
  9. tunggu sampai proses selesai.
Jika di rasa tutorial ini membingungkan anda bisa komen pada kolom yang tersedia.
Sekian terima kasih.

Jumat, 16 Januari 2015

Toots Buat main game di facebook

postingan kali ini buat kalian pengemar game facebook kagak bisa main game nih gan solusinya. Tools buat kalian yang
Buat main game di facebook

Selasa, 13 Januari 2015

Pengertian Notasi CIDR dalam IP address

Pengertian IP address 
            IP addres digunakan untuk mengidentifikasi interface pada hostdari suatu komputer. Dengan adanya IP address,masing-masing host dapat terhubung dan salingbertukar informasi melalui media transmisi seperti kabel UTP,koaksil atau fiber optic. Sebagai contoh sederhana, jika sebuah surat akan dikirimkan/ditujukan kepada orang lain maka surat tersebut harus dilengkapi dengan alamat lengkap si penerima. Tentu juga alamat si pengirim perlu dicantumkan untuk memudahkan penerima mengetahui dari mana datangnya surat tersebut  jika alamat si penerima tidak lengkap, misalnya tidak ada nomor rumah atau tidak dicantumkan nama penerima, maka surat tersebut di pastika tidak akan sampai. 
           Saat ini dikenal juga cara pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR(network/mask). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk  suatu jaringan secara lebih spesifik yakni: Network PrefixBiasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring (Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit. 
         Misalnya, ketika menuliskan network kelas A dengan alokasi IP 12.xxx.xxx.xxx, network prefixnya dituliskan sebagai 12/8. Angka 8 menunjukan notasi CIDR yang merupakan jumlah bit yang digunakan oleh network prefix, yang berarti netmask-nya 255.0.0.0 dengan jumlah maksimum host pada jaringan sebanyak 16.777.214 node. Contoh lain untuk menunjukan suatu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan: 167.205/18. Angka 18 merupakan notasi CIDR, yang berarti netmask yang digunakan pada jaringan ini adalah 255.255.192.0 dengan jumlah maksimum host pada jaringan sebanyak 16.382 node.

          IP address adalah sekelompok bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian, yang masing-masing bagian itu terdiri dari atas 8 bit. Angka pada masing-masing bit tersebut adalah angka 1 dan 0,misalnya 11000111. Nilai paling besar dari biner 8 bit adalah 255, angka 255 ini dihitung dari bilangan biner 2 berpangkat sobat tekaje86.blogspot.com.
         Misalnya : 11111111
11111111 = (1x27)+( 1x26)+( 1x25)+( 1x24)+( 1x23)+( 1x22)+( 1x21)+( 1x20) =
                   =128+64+32+16+8+4+2+1
                   =255
         Dengan demikian, IP address yang terdiri atas 4 bagian bilangan 8 bit memiliki nilai terbesar
11111111.11111111.11111111.11111111 atau 255.255.255.255
         Untuk memudahkan kita dalam membaca dan mengingat maka IP address umumnya penamaan yang digunakan adalah berdasar bilangandesimal.
·         Kelas-kelas IP address
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuahnetwork identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikanhost identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Kelas Alamat
Nilai oktet pertama
Bagian untukNetwork Identifier
Bagian untuk Host Identifier
Jumlah jaringan maksimum
Jumlah hostdalam satu jaringan maksimum
Kelas A
1–126
W
X.Y.Z
126
16,777,214
Kelas B
128–191
W.X
Y.Z
16,384
65,534
Kelas C
192–223
W.X.Y
Z
2,097,152
254
Kelas D
224-239
Multicast IP Address
Multicast IP Address
Multicast IP Address
Multicast IP Address
Kelas E
240-255
Dicadangkan; eksperimen
Dicadangkan; eksperimen
Dicadangkan; eksperimen
Dicadangkan; eksperimen
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa memedulikan kelas disebut juga dengan classless address.

Terimakasih dan selamat membaca.

Pengertian IP Address dan Pembagian IP Address pada dunia

Pengertian IP Address dan Pembagian IP Address Berdasarkan Kelasnya (A,B,C)

  1. Pengertian Ip address
IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia.
IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx Jadi IP address ini mempunyai range dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”.
2. Pembagian Kelas IP Address
IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya.
Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :
  • Kelas A : digunakan untuk jaringan WAN, Ip address nya pada bagian pertama antara 0-127,  dan yang merupakan Net ID nya yaitu 1 bagian yang pertama. Subnet mask nya 255.0.0.0
 Contoh: 8.254.129.11
  • Kelas B : biasanya digunakan untuk jaringan MAN, Ip address nya pada bagian pertama antara 128-191, dan yang merupakan network ID nya yaitu 2 bagian pertama. Subnet masknya 255.255.0.0
 Contoh: 128.255.129.7
  • Kelas C : biasanya digunakan untuk jaringan LAN, Ip address nya pada bagian pertama antara 192-223, dan yang merupakan network ID nya yaitu 3 bagian pertama. Subnet masknya 255.255.255.0
Contoh: 192.168.1.10
  • Kelas D : biasanya digunakan untuk keperluan multicasting. IP address nya pada bagian pertama antara 224-247. Dalam multicasting tidak dikenal network ID dan host ID.
  • Kelas E : biasanya digunakan untuk keperluan umum. IP address nya pada bagian pertama antara 248-255.
3Perbedaan IP Private dan IP Public
  • IP private adalah jenis IP yang saat akan menggunakannya tidak perlu diregistrasi sebab oleh router IP jenis ini tidak akan diteruskan kemana-mana. IP Private sesuai dengan kelasnya:
  1. Kelas A: 10.0.0.0-10.255.255.255
  1. Kelas B: 172.16.0.0-172.31.255.255
  1. Kelas C: 192.168.1.0-192.168.255.255
Sedangkan IP publik adalah jenis IP yang saat akan menggunakannya harus diregistrasi (ke badan penyalur IP address tentunya, maksudnya supaya tidak bentrok) karena IP ini dapat berkeliaran di lalu lintas jaringan internet melewati router-routernya.


IP address versi 4 terdiri atas 4 oktet, nilai 1 oktet adalah 255. Karena ada 4 oktet maka jumlah IP address yang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255. IP address sebanyak ini harus dibagi-bagikan keseluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Untuk mempermudah proses pembagiannya, IP address harus dikelompokan dalam kelas-kelas.

IP address dikelompokan dalam lima kelas, yaitu kelas A, B, C, D, dan E. Perbedaannya terletak pada ukuran dan jumlah. IP address kelas A jaringan. IP address Kelas B digunakan untuk jaringan berukuran besar dan sedang. IP address Kelas C untuk pembagian jaringan yang banyak, namun masing-masing jaringan memiliki anggota yang sedikit. IP address Kelas D dan E juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam penggunaan normal, kelas D diperuntukan bagi jaringan multicast, dan E untuk Eksperimental.

Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal, yaitu Network ID dan Host ID dari suatu IP address Setiap IP address selalu merupakan pasangan network ID (Identitas Jaringan) dan Host ID (Indentitas host dalam suatu jaringan). Masing-masing komputer/router di suatu jaringan host ID-nya harus Unik (harus berbeda dgn komputer yg lain).

Pembagian Kelas IP Address

Kelas A

Format: 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)
Bit Pertama: 0
Panjang Net ID: 8 bit (1 oktet)
Panjang Host ID: 24 bit (3 oktet)
Oktet pertama: 0 - 127
Range IP address: 1.xxx.xxx.xxx.sampai 126.xxx.xxx.xxx (0 dan 127 dicadangkan)
Jumlah Network: 126
Jumlah IP address: 16.777.214

IP kelas A untuk sedikit jaringan dengan host yang sangat banyak. cara membaca IP address kelas A misalnya 113.46.5.6 ialah Network ID :113, Host ID = 46.5.6

Kelas B

Format: 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)
2 bit pertama: 10
Panjang Net ID: 16 bit (2 oktet)
Panjang Host ID: 16 bit (2 oktet)
Oktet pertama: 128 - 191
Range IP address: 128.0.0.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
Jumlah Network: 16.384
Jumlah IP address: 65.534

Biasa digunakan untuk jaringan besar dan sedang. dua bit pertama selalu di set 10. 16 bit selanjutnya, network IP kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.

Kelas C

Format: 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)
3 bit pertama: 110
Panjang Net ID: 24 bit (3 oktet)
Panjang Host ID: 8 bit (1 oktet)
Oktet pertama: 192 - 223
Range IP address: 192.0.0.xxx sampai 255.255.255.xxx
Jumlah Network: 2.097.152
Jumlah IP address: 254

Host ID adalah 8 bit terakhi, dengan IP kelas C, dapat dibentuk sekitar 2 juta network yang masing-masing memiliki 256 IP address Tiga bit pertama IP address kelas C selalu berisi 111 dengan 21 bit berikutnya. Host ID ialah 8 bit terakhir.

Kelas D

Format: 1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm
4 Bit pertama: 1110
Bit multicast: 28 bit
Byte Inisial: 224-247
Deskripsi: Kelas D adalah ruang alamat multicast

Kelas ini digunakan untuk keperluan Multicasting. 4 bit pertama 1110, bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal network bit dan host bit.

Kelas E

Format: 1111rrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
4 bit pertama: 1111
Bit cadangan: 28 bit
Byte inisial: 248-255
Deskripsi: Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental

Demikian ulasan tentang pembagian kelas IP address, semoga bermanfaat.

Pengertian, Keuntungan, dan kelemahan routing static


Routing static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut:
  • jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
  • pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
  • biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
Cara kerja routing statis ada 3 bagian yaitu:
  • Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
  • Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
  • Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.
Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni:
  • Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan
  • Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
  • Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP
  • Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router

Keuntungan menggunakan Routing static
  1. Meringankan kinerja processor router
  2. Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
  3. Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis
  4. Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik
Kerugian Menggunakan routing static
  1. Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
  2. Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
  3. Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
  4. Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.
Dan kemudian ini merupakan gambar contoh beberapa gambar proses routing berserta alamat ipnya:

Sekian postitingan aku kali ini untuk informasinya lebih lanjut hubungi saya:-)